Pentingnya Diagnosis Tepat untuk Tangani Kanker Paru

Pentingnya Diagnosis Tepat untuk Tangani Kanker Paru

Waktu adalah hal penting dalam menangani kanker paru agar pasien bisa mendapat pengobatan yang sesuai.

Apalagi tidak semua pasien kanker paru merasakan gejala.

Butuh waktu bertahun-tahun bagi sel kanker untuk bisa terdeteksi.

Diagnosis yang tepat penting agar kanker paru bisa ditangani sejak dini.

Begitu kata Prof.

dr.

Elisna Syahrudin, PhD.

SpP(K), dari Departemen Pulmonologi dan Kedoteran Respirasi FKUI-RSUP Persahabatan.

Dengan diagnosis yang cepat dan tepat dokter bisa memilihkan terapi yang paling tepat untuk pasien agar penyakit bisa segera ditangani.

“Dengan diagnosis yang tepat, pasien dapat memperoleh pengobatan dengan hasil yang optimal dan bertahan hidup lebih lama,” kata Elisna.

Berdasarkan data Globocan 2020, ada dua poin penting yang terlihat pada masalah kanker paru di Indonesia, yaitu jumlah kasus yang terus meningkat dan hanya dapat diatasi dengan melakukan pencegahan atau pengendalian faktor risiko kanker paru.

Masalah kedua masih buruknya prognosis dibanding kanker lain, yaitu dengan pendeknya angka harapan hidup akibat sebagian besar penyakit ditemukan pada stadium lanjut.

Skirining atau deteksi dini akan secara langsung memperpanjang harapan hidup.

Penyakit ini harus diwaspadai oleh orang dengan faktor risiko atau yang mengalami gejala penyakit respirasi serupa dengan penyakit paru lain.

Perhatikan gejalaGejala yang timbul pada pasien kanker paru di antaranya batuk yang persisten, darah pada mukus atau lendir, bernapas pendek, nyeri di area dada, kelelahan yang berlebihan, berat badan turun, begitu juga nafsu makan.

“Faktor risiko yang berpotensi menyebabkan kanker paru yang paling utama adalah merokok,” tegasnya.

Melakukan skrining atau deteksi dini pada kelompok berisiko tinggi adalah upaya yang paling baik yang harus dilakukan untuk meningkatkan angka bertahan hidup penderita kanker paru.

Skrining dilakukan untuk orang-orang yang tidak punya gejala tetapi punya faktor risiko seperti merokok, riwayat keluarga kanker paru, juga bekerja atau tinggal di daerah yang penuh karsinogen seperti dekat pabrik.

Orang yang memenuhi kriteria tersebut harus menjalani CT scan dosis rendah setiap tahun.

Sementara itu, deteksi dini dilakukan bila ia menunjukkan gejala-gejala awal agar dapat segera diobati dan meningkatkan angka bertahan hidup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *