Inilah Beberapa Penyebab Bau Badan

Inilah Beberapa Penyebab Bau Badan

Bau badan merupakan masalah umum bagi pria dan wanita yang terjadi saat bakteri di kulit bersentuhan dengan keringat. Kulit kita secara alami dipenuhi bakteri, aspek biotik dalam tubuh manusia. Ketika bakteri yang hidup di kulit memecah keringat menjadi asam dan dapat menjadi penyebab bau badan.

Pada bau badan yang disebabkan oleh keringat mungkin tingkat baunya mungkin lebih sedikit, namun lain halnya dengan bau badan yang disebabkan oleh makanan, hormon, obat-obatan, dan berat badan.

Memang agak tabu untuk membicarakannya dan biasanya disalahkan karena kebersihan yang buruk. Penyebabnya biasanya adalah tidak rutin mandi, menggunakan pakaian kotor berulang kali, terlalu sering memakai pakaian berbahan sintetis, dan tidak menggunakan deodorant.

Apa Saja Penyebab Bau Badan?

Kondisi Medis

Hiperhidrosis menyebabkan tubuh lebih banyak berkeringat. Keringat berlebihan bercampur dengan bakteri tubuh maka menimbulkan bau tidak sedap. 4-5% populasi menderita hiperhidrosis primer yang bersifat keturunan.

Keringat berlebihan terlihat lebih banyak pada ketiak, selangkangan, telapak tangan atau kaki. Hiperhidrosis sekunder dapat terjadi akibat konsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama. Penyakit lain misalnya seperti:

  • Diabetes
  • Kondisi tiroid
  • Gagal ginjal atau penyakit hati

Ketidakseimbangan Hormon

Hormon merupakan bahan kimia yang mengoordinasikan berbagai fungsi dalam tubuh Anda dengan membawa pesan melalui darah ke organ, kulit, otot, dan jaringan lainnya. Hal ini memberi tahu tubuh Anda apa yang harus dilakukan dan kapan melakukannya. Fluktuasi hormonal bisa menjadi penyebab bau badan.

Bagi sebagian wanita, keringat mungkin meningkat sejak awal masa remaja hingga perimenopause yang merupakan transisi dari masa dewasa reproduktif ke menopause atau tahun setelah menstruasi terakhir.

Estrogen dikenal sebagai hormon wanita utama yang mendorong pertumbuhan dan kesehatan organ reproduksi wanita. Kadar estrogen umumnya menurun selama perimenopause secara tidak teratur dan menurun selama menopause.

Jika hal ini terjadi, tubuh sering salah mengartikannya sebagai tanda kepanasan. Perubahan hormonal ini kemudian dapat menyebabkan hot flashes dan keringat malam yang dapat menyebabkan bau badan.

Hormon diproduksi oleh kelenjar, jadi jika Anda tidak mengetahui sumber ketidakseimbangan hormon Anda tetapi menduga mengalaminya, temui dokter karena masalah hormon dan kelenjar bisa menjadi masalah yang serius.

Kekurangan Nutrisi

Kekurangan nutrisi, khususnya Zinc, menyebabkan bau badan. Kekurangan zinc dapat terjadi karena hormon tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) sehingga menghasilkan sedikit hormon tiroid dan mempengaruhi proses detoksifikasi sehingga menimbulkan bau badan.

Asupan alkohol terus-menerus dapat memicu bau badan yang tidak sedap. Saat meminum alkohol, keluar melalui pori-pori sehingga menimbulkan bau badan.

Makan Makanan Pedas dan Bau

Makanan pedas seringkali membuat kita lebih banyak berkeringat, yang secara tidak langsung berkontribusi terhadap bau badan, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Pernahkah Anda memperhatikan keringat atau bau badan Anda berbau seperti bawang?

Makanan berbau tajam seperti bawang putih dan bawang merah terkenal menyebabkan bau mulut dan mengandung senyawa, seperti belerang, yang dapat dilepaskan dari pori-pori Anda dan juga berkontribusi terhadap bau badan. Makanan mengandung belerang lain yang mungkin menambah bau busuk tersebut termasuk brokoli, kubis, dan kangkung.

Umumnya bau badan dan keringat merupakan bagian yang tidak menyenangkan dalam hidup. Baik Anda sedang mempertimbangkan untuk mengurangi konsumsi bawang putih atau mungkin hanya perlu menggunakan lebih banyak deodorant setelah berolahraga, memperhatikan bau tubuh adalah cara penting untuk mengukur kesehatan Anda secara keseluruhan dan tetap proaktif dalam menangani potensi kondisi yang mungkin terjadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *