Pernah mendengar istilah sandwich generation? Sandwich merupakan jenis roti lapis yang di dalamnya terdapat isian seperti daging dan selada. Nama roti ini juga digunakan untuk menyebut seseorang yang menafkahi dua generasi lainnya baik di atas maupun di bawahnya sehingga mirip dengan roti lapis. Istilah Sandwich Generation adalah istilah untuk mereka yang memiliki kewajiban untuk memberi nafkah kepada dua generasi lain misalnya orang tua dan anaknya. Generasi ini biasanya berada pada rentang usia 30 hingga 40 tahunan dimana memiliki orang tua yang sudah renta dan anak-anak yang masih belum mandiri.
Apakah Anda termasuk di dalam generasi Sandwich ini? Generasi roti lapis ini muncul dari beberapa fenomena atau tradisi dan pemikiran yang ada di lingkungan, diantaranya :
1. Adanya pemahaman bahwa memiliki anak adalah investasi masa tua dimana nantinya anak akan menjadi tulang punggung bagi orang tuanya yang sudah renta.
2. Tidak adanya persiapan finansial untuk masa tua dimana semua penghasilan habis dipakai untuk kebutuhan saat itu tanpa ada tabungan atau investasi.
3. Munculnya generasi yang baru menikah di usia lebih dari 30 tahun sehingga di usia 40 tahun masih memiliki anak kecil. Di sisi lain dia juga memiliki orang tua yang sudah renta.
Dari fenomena di atas, muncul beberapa macam generasi Sandwich. Berikut ini adalah beberapa tipe generasi Sandwich yang banyak terjadi di Indonesia :
1. Traditional Sandwich Generation.
Merupakan generasi yang menghidupi atau menjadi tulang punggung untuk orang tua dan anaknya. Generasi ini banyak terdapat di rentang usia 30 hingga 40 tahun. Mereka menjadi tulang punggung untuk orang tua yang sudah tua dan tidak memiliki penghasilan dan juga menjadi tulang punggung untuk anak-anaknya yang belum mandiri. Di usia 30 hingga 40 biasanya orang masih memiliki anak usia sekolah bahkan balita. Ini membuat mereka harus menghidupi 3 generasi sekaligus termasuk dirinya dan pasangan.
2. Club Sandwich Generation.
Club Sandwich Generation adalah mereka yang menghidupi orang tua, anak dan cucunya sekaligus. Generasi ini bisa terjadi bagi mereka yang berusia antara 40 hingga 50 tahun dan masih memiliki orang tua dengan usia di atas 60 yang sudah tidak berpenghasilan. Di sisi lain mereka juga memiliki anak yang sudah memiliki anak lagi padahal belum bekerja. Umumnya anak berada di usia 20 tahunan dan memiliki anak di usia balita atau usia sekolah. Generasi ini rentan mengalami masalah ekonomi karena banyak sekali pengeluaran yang perlu dicukupi. Selain masalah ekonomi, mereka yang berada di lingkungan keluarga ini juga rawan stress akibat masalah ekonomi maupun masalah keluarga karena biasanya masih tinggal di dalam satu rumah yang sama.
3. Open faced sandwich generation.
Generasi ini merupakan mereka yang memberi nafkah pada orang tua sejak belum menikah. Saat mereka menikah dan punya anak nantinya, mereka akan menjadi traditional Sandwich Generation. Jadi generasi ini merupakan generasi yang berpotensi menjadi generasi sandwich tradisional.
Menjadi generasi Sandwich pastinya tidak mudah apalagi dengan semakin banyaknya jumlah orang yang perlu dinafkahi. Pada beberapa kondisi, hal ini memang tidak bisa dihindari karena anak memiliki kewajiban pada orang tua dan sebagai orang tua Anda juga pasti memiliki tanggung jawab untuk anaknya. Meski begitu ada beberapa solusi yang bisa dilakukan jika memang tanggung jawab terasa terlalu berat. Khususnya bagi Anda yang memiliki orang tua renta dan saudara kandung yang juga bisa membantu menafkahi orang tua. Berkomunikasi dengan saudara bisa dilakukan sehingga kewajiban untuk orang tua tidak semua dari Anda di saat Anda juga memiliki kewajiban terhadap pasangan dan anak.
Agar tak terjadi generasi Sandwich berikutnya, perlu dilakukan pemahaman bahwa setiap orang harus bisa mandiri tanpa bergantung kepada orang lain khususnya secara finansial. Ini bisa dilakukan jika memiliki tabungan atau investasi yang bisa diandalkan untuk masa tua. Selain itu asuransi juga dapat menjadi solusi agar kebutuhan kesehatan bisa diberikan dengan maksimal. Generasi Sandwich adalah generasi yang bisa dicegah dengan pemahaman dini mengenai finansial yang tepat.